Tujuan ialah suatu yang diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai. Maka pendidikan merupakan suatu usaha dan kegiatan yang berproses melalui tahap-tahap dan tingkatan-tingkatan, sehingga tujuannya bertahap dan bertingkat. Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari kepribadian seseorang, berkenaan dengan seluruh aspek kehidupannya.
Dan dari sini dapat diketahui betapa pentingnya kedudukan pendidikan agama dalam membangun manusia Indonesia seutuhnya, dapat dibuktikan dengan ditempatkannya unsur-unsur agama dalam sendi-sendi kehidupan berbangsa dan bernegara
Pendidikan agama Islam di sekolah atau madrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. [1]
Pendidikan agama Islam juga mempunyai tujuan pembentukan kepribadian muslim, yaitu suatu kepribadian yang seluruh aspeknya dijiwai oleh ajaran Islam.[2]
Sedangkan tujuan pendidikan agama Islam sendiri diarahkan pada pencapaian tujuan, yakni tujuan jangka panjang (tujuan umum/ tujuan khusus) dan tujuan jangka pendek atau tujuan khusus adalah merupakan hasil penjabaran dari tujuan pendidikan jangka panjang tadi atau tujuan hidup. Karena tujuan umum tersebut akan sulit dicapai tanpa dijabarkan secara operasional dan terperinci secara specifik dalam suatu pengajaran.
Maka jika kita perhatikan tujuan dari pendidikan agama Islam adalah sejalan dengan tujuan hidup manusia itu sendiri, yakni sebagaimana tercermin dalam firman Allah dalam surat Adzariat ayat 56
وَمَاخَلَقْتُ اْلجِنَّ وَاْلاِنْسَ اِلاَّلِيَعْبُدُوْنَ
“Dan aku tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku” (Q.S Adzariat, 56)
Dengan demikian tujuan pendidikan Islam haruslah diarahkan pada pencapaian tujuan akhir tersebut, yaitu membentuk insan yang senantiasa berhamba kepada Allah, dalam semua aspek kehidupannya. [3]
Dari beberapa tujuan itu dapat ditarik beberapa dimensi yang hendak ditingkatkan dan dituju oleh kegiatan PAI, yaitu:
1) Dimensi keimana peserta didik terhadap ajaran agama Islam.
2) Dimensi pemahaman atau penalaran (itelektual) serta keilmuan peserta didik terhadap ajaran agama Islam.
3) Dimensi penghayatan atau pengalaman batin yang dirasakan peserta didik dalam menjalankan ajaran Islam.
4) Dimensi pengamalannya, dalam arti bagaimana ajaran Islam yang telah diimani, difahami dan dihayati sebagai manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta diaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.[4]
5) Tujuan pendidikan agama Islam yang bersifat umum kemudian dijabarkan lagi dengan disesuaikan dengan jenjang pendidikan menjadi tujuan-tujuan khusus pada setiap jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Pendidikan agama Islam pada jenjang pendidikan dasar bertujuan memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik tentang agama Islam untuk mengembangkan kehidupan beragama, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia.
Sedangkan pendidikan agama Islam pada jenjang pendidikan menengah (SMU) bertujuan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan peserta didik tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi.
Untuk mencapai tujuan-tujuan khusus tersebut, kemudian dijabarkan secara rinci dalam bentuk kemampuan-kemampuan dasar yang diharapkan dari peserta didik setelah menyelesaikan (tamat dari) jenjang pendidikan
Tujuan pendidikan agama Islam tidak hanya bisa dipandang dari satu sisi saja atau bisa dikatakan bahwasannya pendidikan agama Islam membentuk manusia melakukan hal baik dalam segala sisi, antara manusia dengan tuhan dan manusia dengan manusia yang lainya.
Dalam buku yang berjudulkan “Pendidikan Islam Di Rumah Dan Sekolah” yang ditulis oleh Abdurrahman An Nahlawi dikatakan bahwasannya tujuan pendidikan Islam adalah merealisasikan penghambaan kepada Allah dalam kehidupan manusia, baik secara individual maupun secara sosial.
Sedangkan Prof. H.M. Arifin, dalam bukunya “Pendidikan Islam” halaman 38 dikatakan bahwasanya bila dilihat dari ilmu pendidikan teoritis, tujuan pendidikan ditempuh secara bertingkat, misalnya tujuan intermediair (sementara atau antara) yang dijadikan batas sasaran kemampuan yang harus dicapai dalam proses pada tingkat tertentu, untuk mencapai tujuan akhir.
Tujuan insidental merupakan peristiwa tertentu yang tidak direncanakan, akan tetapi dapat dijadikan sasaran pendidikan yang mengandung tujuan tertentu yaitu anak didik timbul kemampuan untuk memahami arti kekuasaan tuhan yang harus diyakini kebenarannya. Tahap kemampuan ini menjadi bagian dari tujuan antara untuk mencapai tujuan akhir pendidikan.
Tujuan pendidikan agama Islam juga dapat dirumuskan sebagaimana berikut:
- Untuk mempelajari secara mendalam tentang apa sebenarnya (hakekat) agama Islam itu, dan bagaimana posisi serta hubungannya dengan agama-agama lain dalam kehidupan budaya manusia.
- untuk mempelajari secara mendalam pokok-pokok isi ajaran agama yang asli, bagaimana penjabaran Islam sepanjang sejarahnya.
- untuk mempelajari secara mendalam sumber ajaran agama Islam yang tetap abadi dan dinamis, bagaimana aktualisasinya sepanjang sejarahnya.
- untuk mempelajari secara mendalam prinsip-prisip dan nilai-nilai dasar ajaran agama Islam, dan bagaimana realisasinya dalam membimbing dan mengarahkan serta mengontrol perkembangan budaya dan peradaban manusia pada zaman modern ini. [5]
Komentar
Posting Komentar